Friday, January 12, 2007

keinginan yang sederhana

Kemarin saya berkenalan dengan Adriani Sumampouw, seorang penulis dan editor, yang juga bekerja sebagai konsultan independen. Seusia ibu saya, kelahiran tahun 1956 dan beliau saat ini sudah menelurkan beberapa buku. Salah satunya adalah Indonesia Tanpa Pagar dan Cakaranku.

Adriani atau biasa dipanggil Ani, adalah pribadi dengan persilangan dua hal. Setidaknya ini yang nyata dalam puluhan menit kita berbincang. Menado yang sangat menado dan seorang komunikator. Oke, ciri seorang komunikator mungkin jelas, tapi pasti timbul sekarung pertanyaan...seperti apa sih menado yang benar-benar menado?

Sebagai orang menado, saya memang bisa merasakan chemistry-nya. Yaitu gaya bicara yang blak-blakan, straight to the point, piawai meninggikan lawan bicara, sedikit mendominasi pembicaraan, tegas dan membuat kalimat yang mengalir seperti stacatto. Selalu ada tanda seru di akhirnya! Menado yang benar-benar menado, adalah mereka yang proud akan dirinya sendiri, hanya selevel di bawah pongah. Mungkin itu sebabnya mereka selalu self confindence menggunakan pakaian ungu-ungu, merah-merah, putih-putih, tidak perduli cocok atau tidak dengan kulit dan bentuk badannya.

Ada beberapa topik menarik yang terlontar. Mengenai orang tua dan anaknya. Saya sebagai anak selalu berpikir dan menggali data dari teman-teman. Menurut kami yang seumur hidup baru menjadi anak, belum pernah jadi orang tua, pasti besar sekali keinginan orang tua terhadap anaknya. Ada yang mengarahkan anaknya yang baru berumur 3,5 tahun untuk bermain musik. Ada yang menganggap remeh pekerjaan asuransi yang dikerjakan anaknya. Ada yang ingin anaknya masuk jurusan yang aman saja, seperti manajemen contohnya.

Selalu ada saja keinginan itu, dan tentu saja turunannya seperti kelinci beranak. Itu menurut kami, sebagai anak. TAPI, rupanya sangat sederhana keinginan orang tua. Mau tahu? =)
  1. Tumbuh kembang tanpa sakit jiwa
  2. Mampu menolong diri sendiri
  3. Mampu menolong orang lain
Manis sekali bukan? Rupanya keinginan mereka hanya sesederhana itu. Dan kita seringkali bersumpah serapah, ingin kita dilahirkan oleh ibu yang berbeda, di dalam keluarga yang berbeda.

No comments: